Kekuatan Cinta
Cinta merupakan suatu sifat yang terdapat dalam salah satu item struktur tubuh yang menjadi penggerak jiwa raga manusia. Hati adalah pusat dari suatu keyakinan/kepercayaan dan kejujuran.
Akal merupakan pusat pemikir/pemila/penganalisa sesuatu yang tejadi didepan kita ataupun yang terjadi pada diri kita sendiri, namun akal hanya bisa menganalisa yang nyata, dan akal tidak seteguh hati, hati pada hakikatnya jujur, yang menjadikan bohong itu hati dikelabuhi dengan akal yang mengedepankan ego. Akal bisa teraplikasikan dengan hak dan juga bisa teraplikasikan dengan syhawat/nafsu.
Apabila kita hanya mengedepankan akal, maka disitu banyak kesesatan, karana akal tidak bisa seutuhnya menganalisis sesuatu dengan benar (kebenarannya terbatas), dan akal sangat terbatas yang dibatasi dengan hal yang mistik/ghaib. Akan tetapi bila akal diiringi dengan penghayatan dalam hati, maka disanalah akan menemukan kecemerlangan dan keteguhan iman dan keyaqinan.
Pada hakikatnya cinta tumbuh dari hati yang paling mendalam, cinta merupakan ungkapan yang tersurat/tersirat dari suara hati yang paling mendalam. Apabila cinta itu berjalan dengan sungguh-sungguh dan dari hati nurani yang paling mendalam, maka kecemerlangan yang akan dating hingga komitmen tinggi, tapi jika cinta itu hanyalah sebagai lampiasan kemarahan atau pelampiasan nafsu, maka tunggulah kehancurannya, sebab dengan seperti itu cinta yang sifatnya hanya sementara. Dikala kemudian hari kita akan menyesali dan menyadari kalau sebenarnya cinta kita tidak murni dari hati yang paling mendalam. Ungkapkanlah cinta kita yang sebenarnya apa adanya. Beberapa akibat dari cinta guna-guna/semu/nafsu:
a.Hanya sekejab
b.Tidak disadari akan menarik perhatian
c.Mata hati dan akal pikiran tidak berfungsi lagi
d.Selalu termagnetik terhadap subjek
e.Tidak terima bila memojokkan subjek
Cinta kadangkala bisa membawa kekuatan dan kadangkala melemahkan, letak masalah keduanya adalah keyakinan lemah, mudah putus asa, tidak percaya akan ujian dari Allah. Padahal Allah selalu menguji hambanya dikala hambanya menduduki martabat atau kesuksesan yang tinggi sesuai dengan permasalahannya. Bilaa orang tambah beriman dan tingkat ketaqwaannya tinggi, maka Allah aka mengujinya sejauh mana keteguhan hatinya. Sama halnya dengan cinta, apabila cinta itu dipertahankan walaupun diuji, maka insyaallah disitulah cinta yang sesungguhnya.
Kekuatan cinta tidak hanya membawa keharmonisan akan tetapi cinta membawa kita kebarokahan, tembokpun dapat ditembusi.
Dalam Sejarah
Nabi ada seorang sahabat bertanya kepada rasulullah diwaktu beliau mau bersholat. Tapi beliau sholat terlebih dahulu, namun setelah selesai sholat, beliau langsung mencari orang itu, lalu orang itu bertanya “ya rasulullah, siapakah yang mauk surga? Lalu rasulullah bertanya ”kamu punya bekal apa?” lalu sahabat itu menjawab “aku hanya sholat pokok-pokoknya/fardhu saja, tapi saya punya satu hal yaitu aku cinta keepada Allah dan Rasulnya. Lalu rasulullah menjawab:
المراْ مع من احبه
Artinya:
Seseorang bersama orang yang dicintainya
Begitulah kekuatan cinta, kekuatan yang tidak bisa diukur dengan akal/logika. Jadi kepada para pembaca peliharalah cinta dengan baik, karena cinta itu fitroh manusia. Sekali fitroh tercoreng, maka tiada lagi fitroh suci perdana kita, karena kita hanyalah hidup satu kali didunia ini.
Pesan Saya:
Kuatkan cinta dengan komitmen lillahi ta’ala, dan janganlah sekali-kali mempermainkan cinta. Karena cinta bukan barang percobaan, akan tetapi cinta terapan fitrah haqqon lillahi ta’ala.
Rabu, 09 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar