Sabtu, 15 Januari 2011

Cinta Adalah Fitrah Manusia

CINTA ITU FITRAH


Arti Cinta

Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwasanya; manusia apapun jenisnya asal dia bernama manusia dihiasai dengan perasaan cinta kepada perempuan, jadi sejak dahulunya laki-laki secara fitroh senang kepada perempuan sebagaima pula perempuan senang kepada laki-laki. Yang namanya cinta tentunya menimbulkan banyak persoalan, kata ahli cinta, cinta terdiri dari lima huruf yang membuat persoalan tidak akan pernah selesai. Setiap hari kita saksikan sebagaimana realita yang kita saksikan bahwa cinta kadangkala memberi motivasi yang baik dan juga sebaliknya sinta memberikan motivasi yang tidak baik. Cinta ibarat embun yang jatuh dibumi tanah yang subur, maka disanalah akan tumbuh berbagai macam bunga-bunga tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang bagus dan subur batangnya serta subur daun dan buahnya, hingga kita senang melihatnya serta enak dipandang oleh kita sendiri atapun orang lain. Namun jika cinta ibarat embun yang jatuh di bumi yang kering tandus dan bebatuan yang gersang, maka disitulah tumbuh-tumbuhan tidak akan biasa hidup bertahan lama, namun hanya biasa dihidupi oleh pohon sirih yang layu dan kuning daunnya hingga semua itu tidak enak dipandang dan tidak memberikan manfa’at, maka bila cinta seperti itu, maka cinta itu tidak akan memberikan nilai-nilai positif dan dorongan positif kepadanya didalam kehidupannya.

Cinta dalam artian positif melahirkan sebagai berikut:

1.Mendatangkan keindahan

Orang memerlukan filter, karena keindahan bersifat relatif. Bisa saja karena cinta menjadi indah dan karena indah menjadi cinta, jadi cinta itu indah.
Seperti halnya kita apresiasikan terhadap lingkup agama, kita cinta kepada agama semuanya akan tersa indah, sholat terasa menjadi indah.
Persis kalau kita cinta terhadap gadis, misalnya tingkah dan suaranya semua terasa indah.

2.Membentuk Energi

Yang lemah menjadi kuat yang takut menjadi berani yang jauh jadi terasa dekat, itu semua karena dorongan cinta.
Seperti halnya kita apresiasikan terhadap lingkup agama, cinta itu melahirkan energi, orang yang cinta kepada agama akan timbul semangat untuk mendirkan sholat zakat puasa.
Seperti halnya terhadap orang yang dicintai, gunungpun aku daki, lautan disebrangi semua itu bertujuan untuk mendapatkan tujuan cinta kita (orang yang kita cintai).

3.Membawa Resiko

Berani bercinta harus berkorban, seperti halnya kita apresiasikan terhadap lingkup agama, maka pengorbanan terhadap apapun yang diminta oleh agama, baik itu pengorbanan waktu, tenaga, harta, bahkan nyawapun kita korbankan.
Seperti halnya terhadap buah hati, membuat kita rela berkorban. Semua kita usahakan untuk memenuhi kebutuhan belahan hati, misalnya kita di cubit/digigit sampai keluar darah, kulit terkelupaspun mengalir darah, tidak membuat diri merasa marah atau sakit malah senyum, dengan ungkapan cubitanmu terasa nikmat bagaikan makan kuwah soto. Kentutmu bagaikan parfum, jalanmu bagaikan bidadari surga dsb.

Realita yang terjadi pada sat sekarang ini, bahwasanya orang menjalin ikatan cinta, barang siapa yang memutuskan duluan cintanya terhadap harimnya, maka dia bangga dengan kata lain derajad dia tidak turun. Dengan alas an karena dia yang memutuskan. Sedangkan yang diputus, maka dia yang turun derajadnya. Dengan alasan dia telah memutuskan duluan. Jadi tidak malu dihadapan harimnya. Padahal itu semua salah, anggapan tersebut konyol. Karena pada dasarnya cinta itu fitroh (suci), barang siapa yang mempermainkan cintanya, berarti dia mempermainkan kesuciannya. Barang siapa yang memutuskan duluan, maka dia telah menodai kesucian cintanya. Oleh sebab itu jangan sekali-kali mempermainkan cinta, karena cinta itu fitrah. Makanya dalam kaidah fiqih, orang yang sudah berkeluarga (suami istri) jangan sampai trjadi talaq, karena talaq itu di benci oleh Allah SWT, karena talaq tersebut memutuskan hubungan kekeluargaan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang lebih-lebih mengurangi kekerabatan dalam islam.

Pesan Saya (Penulis)

Saya sampaikan kepada para pembaca tulisan saya ini, saya katakan “Fakkiru Qobla Antaf’al” fikirlah sebelum berbuat/bertindak. Berhati-hatilah dalam bercinta, karena cinta itu suci dan jangan kau nodai kesucian tersebut. dan jangan sampai terjadi perpecahan sesama kekasih (Suami Istri), bila satu ya tetap satu, bila yang pertama sekaligus yang terakhir (Suami Istri), tidak boleh berpindah-pindah bahasa modernnya (playboy/Slingkuh), kita harus berkometmen yang kuat dan baik serta benar diniatkan untuk dipinang dan dinikahi. Sekali menjalin hubungan, jalani dengan baik sesuai dengan Syari’at Islam.

Tidak ada komentar: